Sunday, May 13, 2012

Waisak di Borobudur

(source: senyum-itb.blogspot.com)

Pemandangan luar biasa terlihat di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu Malam (6/5/2012). Sekitar 1000 lampion diterbangkan sebagai penutup rangkaian puncak perayaan Tri Waisak 2556 BE/2012.

Bertepatan dengan Hari Raya Waisak, dimana seluruh umat Buddha merayakannya dengan beribadah di Vihara, Borobudur menjadi salah satu tempat yang ramai dikunjungi saat perayaan hari raya umat Buddha tersebut. Candi Borobudur adalah Candi Buddha terbesar yang dibangun pada abad ke-8 oleh Raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra. 

Dalam buku 501-Must-Be-There-Event dijelaskan, setiap tahunnya kawasan Candi Borobudur dipenuhi ribuan umat Buddha untuk merayakan puncak Waisak. Mereka akan menerangi candi dengan melepaskan lampion ke langit.

(photo taken by: @adtyngrh)

Sebelum melepas lampion, ritual yang harus dilakukan oleh umat Buddha, yaitu Pradaksina. Pradaksina adalah sebuah prosesi mengelilingi tempat suci, hal ini dilakukan sebagai lambang penghormatan terhadap tempat tersebut. Pradaksina dilakukan dengan memulai bergerak dari arah timur dengan bangunan berada disebelah kanan, lalu ke arah selatan dan seterusnya searah perputaran jarum jam/matahari. Pradaksina di Candi Borobudur dilakukan sambil membawa lilin.


Setelah pradaksina, umat mulai melepaskan lampion ke langit. Ditemani oleh sinar bulan, ribuan lampion menghiasi dan menerangi langit kawasan Borobudur. Pelepasan lampion dipercaya umat Buddha sebagai doa agar harapan dan cita-cita mereka tahun ini terkabul. Selain itu, pelepasan lampion juga merupakan satu lambang penghormatan kepada Sang Buddha, yang telah memberikan jalan terang kepada manusia.



No comments:

Post a Comment