Sunday, May 27, 2012

Escape from Kuala Lumpur : Coming Home to Yogyakarta

Coming home, coming home, coming home to Yogyakarta. Yay, excited sekali ketika berkesempatan untuk mengunjungi kembali kota tercinta Yogyakarta, eventhough this is just short trip (3 days). Perjalanan melarikan diri dari Kuala Lumpur ini bermula dari Airport LCCT. Jadwal penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Yogyakarta pada pukul 7 pagi, mengharuskan saya untuk menginap di Airport LCCT. What a great experience!



(foto diambil dari :http://konaspi7.uny.ac.id/sites/default/files/galeri/tugu-yogyakarta.jpg)




Setelah sampai di Airport sekitar pukul 12 malam dan menunggu take off pesawat pada pukul 7 pagi, salah satu hal yang ada dipikiran saya adalah, bagaimana caranya untuk bisa tidur, paling tidak jeda 6 jam itu tidak terlalu terasa, dengan catatan bisa tidur nyenyak.

Saya melakukan observasi di setiap sudut airport, salah satu spot yang paling sepi adalah di bagian kedatangan domestik. Banyak juga para backpacker yang memutuskan untuk menginap di Airport untuk menaiki pesawat dengan jadwal penerbangan paling pagi.

Setelah beberapa jam sempat tidur kemudian terbangun, lalu tidur lagi, waktu menunjukkan pukul 5. Saya memutuskan untuk masuk ke ruang tunggu. Di ruang tunggu, banyak bertemu dengan rekan-rekan dari Indonesia lainnya. Ada yang baru saja dari India kemudian transit ke Kuala  Lumpur untuk melanjutkan perjalanan ke Surabaya dan Jakarta, ada ibu-ibu dan seorang mahasiswa nya yang baru saja melakukan kunjungan ke Jepang dan ingin kembali ke Surabaya.

Keuntungan dari menjalin pertemanan di antara para traveller adalah bertukar pengalaman. Lebih tepatnya, saya yang banyak memberikan pertanyaan kepada mereka, bagaimana keadaan negara baik di India atau Jepang. Time is running out, saya harus segera naik ke pesawat dan tidak lupa untuk bertukar kartu nama.

Pagi itu, di sekitar Airport sedang hujan cukup deras, dan wow, dari ruang tunggu ke pesawat, saya harus berjalan sekitar hampir 1,5 km. Ini bukan kali pertama saya naik pesawat dari LCCT, tapi jujur, ini merupakan jarak terjauh dari pengalaman saya yang sebelumnya. We cannot complain and make yourself comfortable.

Di dalam pesawat, saya bersebelahan dengan pasangan dari Prancis, yang sedang berlibur mengelilingi dunia. To be honest, i am envy with you guys. Hal ini tidak saya lewatkan begitu saja, tentu saja ingin mendengar cerita perjalanan mereka. Fortunately, mereka tidak keberatan untuk berbagi sedikit cerita tentang perjalanan mereka. Bermula dari Prancis kemudian mengelilingi benua Amerika, dan Asia, sampai akhirnya memutuskan untuk memilih Indonesia sebagai destinasi terakhir, sebelum pulang ke Prancis. Total waktu yang mereka habiskan untuk travelling adalah 1 tahun.

Time goes on, 2,5 jam terbang, pesawat landing di Bandara Internasional Adisutjipto. Ketika keluar dari pesawat, rasanya sangat segar dengan menghirup udara di Yogyakarta, di dalam hati saya berkata "I am coming Yogyakarta"

The journey begins,

 Memasuki pintu Imigrasi dengan lancar, dan masalah dimulai ketika memasuki security check di pintu paling akhir. Saat itu saya membawa sebuah Mac Book Pro baru, pesanan sang Pacar :). Sempat di interogasi di ruangan custom tax, sambil meyakinkan sang petugas kalo saya itu tinggal di Kuala Lumpur dan barangnya akan saya bawa kembali ke Kuala Lumpur, saya berhasil keluar ruangan tanpa keluar uang sepeser pun *Tapi maafkan saya pak, Mac Book itu tidak saya bawa kembali :-) *.  Sampai di pintu depan sudah dijemput oleh Pacar dengan senyum.  YaY, akhir nya berkeliling kota Yogyakarta dengan menggunakan sepeda motor. Sudah lama tidak menggunakan sepeda motor, karena di Malaysia saya lebih suka berjalan kaki jika jaraknya masih >= 2 Km, jika jauh maka akan memilih Bus atau Train daripada menggunakan Taksi.

First Destination adalah Kampus. Sebelum keberangkatan, saya sudah mengontak beberapa teman kuliah untuk bertemu di Kampus 3 Universitas Ahmad Dahlan. Tempat di mana 4 tahun berjuang untuk mendapatkan selembar kertas. Diisi dengan obrolan khas mahasiswa, lebih tepatnya kembali memposisikan diri menjadi Mahasiswa :-) .

Obrolan yang sangat seru dan tidak terasa sudah hampir sore, banyak teman-teman yang ingin kembali melanjutkan urusan yang lainnya dan saya juga harus beristirahat untuk berwisata kuliner keesokan harinya.

Hari kedua, dan diisi dengan berwisata kuliner, mulai dari makan seafood di Pari-pari, menikmati susu di Kali Milk, bertemu dengan kang @jasoet di Ambarukmo Plaza, dan ditutup dengan menikmati kepiting sebagai makan malam.

Ikan Mahi-Mahi Sambal Rica @ Pari Pari Resto

Tidak banyak yang bisa dilakukan di Hari ketiga, karena harus kembali ke Kuala Lumpur pada pukul 9 pagi, dan kembali ke rutinitas sehari-hari dengan harapan akan kembali segar dan menambah produktivitas kerja * I hope :-) *. Well, buat saya travelling bukan hanya berfokus pada tujuan perjalanan kita, tetapi experience yang didapatkan selama perjalanan, bertemu orang-orang baru, mendapatkan cerita dari pengalaman mereka, dan membuka mindset. Travelling adalah melihat dunia.


Tips : "kalo membawa barang yang dibeli dari luar negeri, terutama elektronik, lebih baik tidak dibawa bersama kotaknya. "






No comments:

Post a Comment